“ When love feels like magic, you call it destiny. When
destiny has a sense of humor, you call it serendipity.” – Serendipity, 2001.
Menikah. Bukan
hanya menghalalkan yang tadinya tidak halal. Menikah adalah memulai fase
kehidupan yang sangat jauh berbeda dari keseharian seorang lajang, apalagi bagi
yang terbiasa hidup bergantung pada orang tua.
Ada beberapa
kebiasaan sehari-hari yang biasa dihadapi seorang perempuan lajang dengan
kehidupan yang bebas, tidak bergantung pada orang tua, tidak ada yang memprotes
ketika pulang subuh, nongkrong sana-sini, atau trip berhari-hari sampai gak
pulang-pulang ke Bandung, berubah drastis ketika ia memutuskan untuk menikah.
Bagiku,
menikah adalah menjadi sebuah team work,
bukan hanya workshop, papa work mama shop, artinya sebuah tim yang hanya beranggotakan dua orang
tersebut harus melengkapi dan membantu tugas satu sama lain. Belajar mandiri
dengan melakukan segala hal berdua.
Apa yang utama
dari kehidupan setelah menikah? materi bisa dicari bersama, tapi kesiapan mental
itu yang paling utama. Kesiapan perubahan kegiatan sehari-hari setelah menikah,
hal-hal kecil yang kadang tidak terpikirkan.
Bangun tidur.
Lajang : Hari ini kerja pake baju apa ya?
Menikah :
Hari ini masak apa ya? (1)
Gajian.
Lajang :
Asik gajian, PVJ yuk! H&M diskon loh.
Menikah :
Iya. Gajian. Bayar cicilan, listrik, PDAM, belanja bulanan, sembako, apalagi?
Pulang kerja.
Lajang :
Ngopi dulu bisa kali.
Menikah :
Langsung pulang, bikinin minum buat suami, cuci piring, beres-beres, masak apa
ya? (2)
Friday night.
Lajang :
Halfway? Chinook? Triangle? Atau Golden Monkey?
Menikah :
Kita malam ini pulang ke rumahmu, besok ke rumahku ya.
Sebelum tidur.
Lajang :
Bolak-balik path – IG – twitter, nonton drama Korea, ketiduran.
Menikah :
Beres-beres, angkat jemuran, nyetrika, besok masak apa ya? (3)
Weekend.
Lajang :
Check in path di resto A-B-C-D, trip to Gili-Bali-blalala, nyalon.
Menikah :
Aku cuci baju, kamu cuci piring. Aku nyapu, kamu ngepel.
Kecoa.
Lajang : Gebuk pake sapu. Buang.
Menikah : YAAANGGGG!!! ADA KECOAAAA!!!!
Path.
Lajang : Upload quote kode buat pacar biar
cepet diajak kawin.
Menikah : Upload foto USG.
Lemari.
Lajang : 40% baju digantung, 50% baju
dilipat, 10% underwear.
Menikah : 30 % baju istri dilipat, 60% baju
suami dilipat & digantung. Baju istri digantung di mana?
Make-up.
Lajang : Lipstik 10, bedak 3, BB cream 4,
eye shadow full color lengkap, blush on warna peach sampe ungu, padahal mukanya
Cuma 1.
Menikah : “Mau ke mana sih? Pake dandan segala”
– Suami.
Dapur.
Lajang : Indomie, telur, kadang ada
kornet.
Menikah : Beras, minyak, gula, garam, merica,
tempe, tahu, nugget, spicy wing, bawang-bawangan, sayuran, sampe bumbu gule
sapi siap saji.
Hujan.
Lajang : Makan Indomie sambil nonton DVD
bajakan. Bobo siang.
Menikah : Mensnya udah beres? Masa subur kan,
yang?
Apotek.
Lajang : Mba, ada dulcolax?
Menikah : Mba, ada test pack?
Tengah
malam.
Lajang : Kebangun, laper, telpon Mekdi.
Menikah : Yang....yuk!
Menikahlah
dengan seseorang yang mau berbagi kulit ayam KFC denganmu, menikahlah dengan
seseorang yang tidak membiarkanmu sibuk di dapur sendirian, menikahlah dengan
seseorang yang mempersilakanmu untuk tidur terlebih dahulu, dan menikahlah
dengan seseorang yang memercayakan ATMnya padamu.
Dan
bersiap-siaplah perubahan besar akan terjadi pada kehidupanmu. Susah disimpan
berdua, senang dibagi bersama.
No comments:
Post a Comment