Sunday, May 12, 2013

Berhenti Bertanya Mengapa


Perasaan aneh itu muncul lagi. Begitu kalut. Entah apa yang dirancakan Tuhan di dalam otakku. Mengapa aku sering kalut? bukan hanya mudah jatuh cinta tapi mudah jatuh kalut. Terkadang dengan hanya memikirkan masalah orang lain pun aku bisa jatuh kalut atau dengan menonton acara televisi ‘orang pinggiran’ yang menceritakan tentang orang-orang yang jauh dari beruntung, aku bisa kalut hingga meneteskan air mata. Sepertinya berlebihan tapi aku benar-benar memikirkan mereka yang berada di bawah naungan masalah besar. Aku menganggapnya sebagai cara bersyukur, bahwa hidupku yang sulit nampaknya tak sesulit hidup mereka.
Kalut kali ini lain. Pernah terjadi saat aku ingin menghilang, pergi sendirian dan mematikan ponselku seharian juga tak ingin berkomunikasi dengan siapapun. Tiba-tiba saja malam ini aku ingat dosa-dosa yang telah aku perbuat. Aku tak menghitungnya karena tak akan cukup dalam hitungan cari. Mulai dari lalai menempati solat 5 waktu hingga mengumpat teman.
Mungkin jika umat lain dengan pengakuan dosa bisa menghapus dosa-dosanya. Bagiku dan umat sesamaku hanyalah bertaubat pada Allah dan tidak mengulanginya lagi. Meski tak menghapuskan semua dosa, setidaknya beban masuk neraka nanti akan dikurangi.
Pola hidupku mulai kacau. Cita-cita yang pasti sudah mulai meruntuh. Ambisi telah memudar juga harapan-harapan kecil sudah menipis. Rasanya semangatku sudah mulai meluntur dan aku sadar itu. Tak ada gairah yang bisa membangkitkan itu. Mewujudkannya terasa sulit bangkit. Jatuh kalut membuatku merasa tersisihkan dari calon-calon manusia bergelimang materi, pintar dan mudah menggapai apapun yang diinginkan. Ibu pernah bilang bahwa aku terlahir dengan tidak selalu cepat mendapatkan sesuatu yang aku inginkan dan aku ditakdirkan untuk selalu berusaha dan kerja keras. Aku tahu betul apa maksud Ibu. Terkadang aku termenung tertunduk, mengapa aku tak seberuntung mereka? Teman-temanku yang dengan mudah bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan, fashion yang branded dengan harga melangit, gadget terbaru dengan teknologi yang semakin canggih. Pernah terlintas, mengapa aku tak seperti mereka? Mengapa aku tak bisa seperti mereka? Jawabannya, berhentilah bertanya mengapa. Itu lebih baik.
Perkataan ibu adalah doa. Aku menceritakan bagaimana teman-temanku dengan gaya hidup mewah, hampir setiap hari makan di cafĂ© mahal, mengendarai mobil yang layak dan mahal juga bergonta-ganti pakaian, sepatu hingga tas setiap bertemu dengan brand yang mahal pula. Ibu hanya tersenyum dan mengusap punggungku, lalu ia berkata “sabar, mungkin keberuntunganmu akan dibawa oleh suamimu nanti” dan percaya atau tidak, itu sangat menenangkan. Sungguh. Setelah itu, ibu selalu menyuruhku untuk menonton acara ‘orang pinggiran’. Benar saja, dengan menonton acara tersebut membuatmu lebih bersyukur. Jika hidupmu selalu melihat ke atas, niscaya hidupmu tak kan bahagia.
Adakah kekalutan yang bisa membuat bahagia? Ada, boleh kalut kemudian bersyukurlah pada Tuhan.

Minggu, 12 Mei 2013
01:57

Monday, May 6, 2013

Jangan Jauh Nanti Jatuh


Aku meng-iya-kan pada sebuah kutipan di quotes of tumblr “Jangan jatuh pakai hati, jangan cinta sampai mati”. Ketika kamu sudah jatuh pakai hati dan lagi-lagi jatuh terlalu dalam maka janganlah cinta sampai mati. Itu akan terasa menyakitkan juga menyedihkan bila tidak ada timbal balik yang sama dari pasangan.
Begitupun yang dikatakan Zarry Hendrik, “Jika ia memperlakukanmu dengan buruk dan kau tetap tak bisa lepas darinya, mungkin kau hanya mencanduinya, bukan mencintainya” seakan ada bisikan yang membuatku mengangguk dan berkata setuju dengan apa yang diungkapkannya. Apakah ia memperlakukanku dengan buruk? Tidak. Dia memperlakukanku dengan baik. Sangat baik tapi entahlah jika ia sedang di belakangku. Aku tak tahu.
Seperti sebuah tamparan. Aku terhentak membaca beberapa potong kalimat tersebut. Apakah benar? Tetapi perasaanku mengatakan, iya. Namun semoga tidak, ini hanya perasaanku yang terlalu peka hingga terjadi kecurigaan. Hhmm....
Detak jantungku kencang lagi, sakit terasa hingga sela jerami. Nafasku memendek. Selalu seperti ini. Bosan merasakan kalut yang sama.
Aku berpikir, mungkin ini adalah sebuah pembalasan yang tidak disengaja. Bukan darimu atau dari dia tetapi dari-Nya. Agar aku merasakan rasanya seperti ini. Merasa dibohongi dan dicurangi. Hal yang sangat buruk.
Terkadang ada saatnya aku tahu dan peduli dengan hal yang ada di belakangnya sebelum aku. Namun jika melihat terlalu jauh, aku akan jatuh.
6 Mei 2013
00:13

Thursday, May 2, 2013

Mendalami Sebuah Pemikiran


Dia mengatakan, “Saya tahu ketika kamu sedang baik-baik saja atau tidak” 
Dalam hati aku salto jungkir balik hingga lompat tali. Berarti selama ini apa yang aku lihat tidak seperti apa yang aku pikirkan. Manusia satu ini misterius. Terkadang membingungkan. Seringkali sulit berdialog serius tetapi tiba-tiba saja mengeluarkan sepotong kalimat pendek tapi mendalam, seperti “Hidupku bukan cuma tentang cinta”. Namun saat berdialog tentang hal konyol, dia lebih menyenangkan. 
Pemikirannya aneh tapi membuatku ingin mendalaminya. Aku harus menggalinya perlahan. Waktu yang akan menggali pikirannya yang sempit tapi mendalam. 

1 Mei 2013
Rabu Malam