“Man is fond of counting his troubles, but he does not count his joy”
– Dostoyevsky (Brother Karamazov)
Jika beberapa lelaki
membaca sebuah kutipan dari penulis Rusia tersebut, kemungkinan mereka akan
tersinggung dan merasa tidak adil karena mereka akan berpikir kutipan tersebut berlaku
juga untuk perempuan. Jika kata ‘Man dan
His’ diganti dengan ‘Woman dan Her’, sebagai perempuan aku hanya bisa mengangguk pelan dan bekata,
“benar juga”. Agar nampak adil, hilangkan kata his atau her menjadi, “manusia
lebih suka menghitung masalahnya dibanding menghitung kebahagiaan yang telah dicapai”. Kutipan
ini diambil dari salah satu tweet penyair Malam Puisi Medan @dwihastomo.
Beberapa lama
aku tertegun dengan keluhanku tentang hal buruk yang terjadi padaku akhir-akhir
ini. Seakan menyalahkan Tuhan tak mendengar doaku dan mempertanyakan mengapa
Tuhan memberiku cobaan yang bertubi-tubi.
Aku bercerita
pada seorang kawan, “Aku tuh semacam mempertanyakan Tuhan, sempat ngambek
sama Tuhan. Ngerasa doa-doa aku gak pernah terkabul, padahal aku gak minta doa
yang muluk-muluk” lalu dia menjawab “Jangan sampai menggugat Tuhan, ibadah kamu
tuh gak ikhlas, Nona!” lalu aku menimpal, “kalau gak minta sama Tuhan, mau
minta sama siapa lagi?”. Kawanku menjawab “kamu tuh kalau ibadah jangan pamrih”.
Tuhan mungkin
memaklumi dan menganggap wajar jika manusia-Nya mengeluh mengenai persoalan
hidup yang tiada kunjung henti menerpa makhluk-Nya. Namun, mungkin Tuhan pun
akan geram jika manusia selalu berkeluh kesah tanpa berusaha memecahkan masalah
dan menganggap masalahmu adalah masalah yang paling berat di dunia.
Selagi aku
menyantap makan siangku di kantor, aku menyempatkan diri untuk memonton sebuah
film pendek berjudul “Gadis di Ruang Tunggu” yang diadaptasi dari cerpen “Gadis
di Pesawat” by Rachmania Arunita. Kegiatan
makan siangku sempat terhenti sebentar ketika melihat akhir kisah cerita
tersebut. Bagi dirimu yang merasa mempunyai masalah begitu besar, ada baiknya kamu
menonton film ini dan kamu akan tahu bagaimana cara untuk menghadapi ujian
Tuhan.
Pikirkan dan hitunglah
berapa banyak kebahagiaan yang kamu capai, cobaan dari Tuhan tak sebanding
dengan kebahagiaan yang telah Ia beri.
Everything
happens for a reason (:
Jakarta, 20
Maret 2014