“Sekurang ajar itu kah rindu bisa membuatku kurang fokus pada pekerjaanku?
Sebegitu
hebatnya rindu bisa membuatku susah tidur setiap hari?
Sepenting itu
kah rindu harus diciptakan di dunia?
Bila kamu merasa orang yang sedang rindu itu berlebihan,
maka hati kecilmu terlalu takut untuk mengatakan sebuah rindu. Entah dari mana
datangnya rindu, ia datang begitu saja. Bukan kah rindu bisa pada siapa saja? Bukan
kah masa bisa dirindukan pula?
Butiran rindu menggelembung dari kecil hingga
membesar dan pada akhirnya akan pecah, sehingga membuatmu merasa terganggu akan
kehadiran rindu sendiri dan yang selaras adalah jika gelembung rindu yang kamu
buat akan bertemu gelembung rindu yang lain yang tentu tertuju padamu. Maka,
gelembung akan terpecah dengan semestinya.
Kadang aku berpikir hingga gelatak-gelitik tidak bisa tidur tidak karuan bukan karena
benar-benar rindu dan ada beberapa pertanyaan yang menggelitik like psychological effect my mind:
- Dari mana kah asal muasal rindu?
- Fakta ilmiah apa yang menyebabkan manusia bisa rindu?
- Apa rindu hanya bisa dirasakan oleh manusa saja? Apa hewan, tanaman, dan jin juga merasakan rindu?
What makes us miss someone? Menurut,
St. Emilion dalam sebuah discussions room, “Ego attachment. We don’t like losing what
we’ve grown accustomed to, it’s instinct. Doesn’t mean it’s a good thing though.
Maybe you just remembered her/him being good at that kind of stuff and
therefore started thinking of her when the problem appeared and then came the
feelings of missing him/her, triggered by thinking of him/her”
Menurut dr. Koesmanto
dalam kompasiana, “Hal-hal yang
berkaitan dengan fantasi/pemahaman suatu kejadian, letak pusat otaknya ada di
bagian depan (frontal lobe). Maka tidaklah heran, bila zat-zat perusak otak
besar bagian depan (Narkoba) sangat mengganggu sekali kepribadian manusia. Zat
yang hampir sejenis morphin dan diproduksi oleh tubuh manusia adalah
Endomorphin. Zat yang mampu membuat kita bahagia atau sedih. Zat ini pula
sangat berpengaruh terhadap terjadinya fantasi "Rindu".
Ketika merasakan rindu, jika diukur dengan satuan
yang abstrak, “mengapa saya lebih rindu si A daripada B?” mengapa
bisa seperti itu? Karena sesuatu yang biasanya ada dan hadir setiap hari yang
tiba-tiba hilang. Menjadikan terasa hilang dalam kebiasaan hidup. Maka tingkat
ke"Rindu"an semakin terasa. Disinilah mulai terjadi ketidakseimbangan
antara logika dan perasaan hati.
rin·du a 1 sangat
ingin dan berharap benar thd sesuatu; 2 memiliki keinginan yg
kuat untuk bertemu
me·rin·du v 1 menjadi rindu; menanggung rindu
me·rin·du v 1 menjadi rindu; menanggung rindu
me·rin·du·kan v 1 sangat menginginkan dan mengharapkan
(hendak bertemu); 2 menaruh cinta kpd; 3 membangkitkan rasa rindu
rin·du·an n sesuatu yg dirindukan;
ke·rin·du·an n perihal rindu; keinginan dan harapan (akan
bertemu)
KBBI saja tahu bagaimana mengatasi rindu, masa kamu
tidak?
Sama seperti kopi, kopi itu sederhana, hanya filosofinya
saja yang bermacam-macam. Rindu pun begitu. Rindu dibuat susah bagi mereka yang
kehabisan akal bagaimana cara menangani tekanan psikologis yang satu ini. Oh...
bukan, bisa jadi tekanan psikologis kalau rindu bertepuk sebelah tangan.
Penghalau rindu itu juga sederhana ko. Bertemu adalah obat rindu yang paling
mujarab.
dan sebuah peluk.
*Dan,
pertanyaan terakhirku belum terpecahkan, “apa
rindu hanya bisa dirasakan oleh manusa saja? Apa hewan, tanaman, dan jin juga
merasakan rindu?” Apa ada yang bisa membantuku untuk menjawabnya?