Memulai hidup
dari nol lagi bukan pilihan yang nyata. Aku hanya berusaha memulai segalanya
dari nol kembali namun kenyataan selalu berkata lain. Selama berhari-hari,
berminggu-minggu dan berbulan-bulan ternyata aku jalani dengan langkah berat. Aku
seperti tidak bebas bergerak. Aku terkurung. Aku berpura-pura.
Langkahku terburu-buru
dan mulai berlari dengan apa yang ada dihadapanku. Apa aku seorang yang tidak
bisa menerima kenyataan? Terkadang aku menutup mata ketika aku melihat sesuatu yang
tidak aku inginkan dan menutup telinga ketika aku tidak ingin mendengar sesuatu
yang tidak bisa aku terima. Pikiranku belum terbuka dengan apa yang aku jalani
hari ini. Hari-hariku hanya menari dibalik senyuman palsu. Fana.
Apa yang aku
cari belum aku temukan dan akupun tak mengerti apa yang sebenarnya harus aku
cari. Berbagai pilihan jelas ada dihadapan. Menjalani sesuatu yang sudah pasti
ada dihadapan? Mengejar sesuatu yang harus kutemukan? Atau meninggalkan semua
dan berpindah menghindari semua yang aku ketahui? Aku tidak suka hidup dalam
pilihan ganda seperti ini. Aku lebih menyukai menjalani hidup dengan mengisi
soal essai yang bisa aku isi sesuka hati tanpa ada ruang batas.
Jika memang
aku harus memilih dengan menjalani sesuatu yang sudah jelas ada dihadapan tetapi
aku tak menemukan bahagia yang aku cari untuk apa? Untuk kebahagaian siapa? Mungkin
memang nampak hidupku lebih baik dan aku semakin disanjung tapi apa aku merasa
benar-benar bahagia? Tentu belum. Aku belum bahagia.
Bila aku
mengerjar ambisi dengan mengejar sesuatu yang harus aku temukan akan lebih
baik, mengapa tidak? Memang akan menjadi proses yang sangat panjang dan penuh
dengan umpatan juga kedengkian orang-orang disekitarku tapi untuk apa
memedulikan orang lain? Akulah yang akan mengejar sesuatu yang belum aku
temukan itu. Hanya akulah yang akan bahagia.
Andai aku
meninggalkan semua yang ada dihadapan dan berpindah menghindari semuanya, apa
aku terlihat seperti seorang pengecut? Siapa yang akan menilaiku sebagai
seorang pengecut? Biarlah menjadi seorang pengecut tetapi aku menjadi seorang
bahagia. Aku memang tak tahan melihat dan mendengar semuanya. Pergi sejauh
mungkin hingga tak ada seorangpun yang mengenaliku mungkin itu lebih baik. Semoga
aku mendapat bahagia.
Pilihan ganda
mana yang bisa membuat aku bahagia?
Bandung, 22
November 2012
17:40