Gema
Perempuan
itu selalu datang setiap pukul 6 kadang pagi atau sore, mungkin sebelum atau
selepas jam kantor dan dipastikan selalu datang sendirian dengan pakaian kantor
yang seharusnya rapi. Tak banyak yang dilakukannya, hanya memesan segelas
minuman. Minuman apa saja, terkecuali yang berhubungan dengan jus buah. Kadang
teh, susu, air mineral, soft drink,
bir, dan kopi. Hanya duduk sendirian dan meneguk minumannya pelan-pelan, lalu
pergi. Siapa nama perempuan itu?
Aliya
Biasanya
secangkir teh pahit yang aku teguk, tapi pagi ini lain. Secangkir kopi tanpa
gula membuatku memutar ingatan akan kamu. Sepintas saja. Mengingatmu terlalu
lama bukan cara yang baik untuk mengenalmu terlalu jauh. Cukup sepintas untuk
mengenal ceritamu dan kopimu.
Gema
“Mas,
cinnamons tea 1. Tanpa gula” Hanya 6 kata yang ia lontarkan. Suaranya sayup dan
lembut, namun berbanding terbalik dengan penampilannya yang berantakan kadang
lusuh. Aku mengahampirinya dan mengantarkan pesanannya. Di mejanya terdapat
sebuah buku, nampaknya sebuah buku agenda bertuliskan sebuah nama “Aliya”.
Aliya
Tidak
bersamamu atau tidak sama sekali, menjadi lebih baik. Tidak buruk untuk menjadi
temaran.
Gema
Hujan
deras di pukul 6 sore. Aliya tampak muram. Tidak, wajahnya memang selalu muram.
Kadang aku berpikir, apakah urat syaraf
senyum yang menghubungkan otak dan hatinya bermasalah? Beberapa botol bir yang
diteguknya mungkin tidak mempan untuk memabukkannya.
Aliya
Menari di
kala hujan. Tak lebih dari potongan film India
Menari di
kala hujan. Hanya anak dengan usia hitungan jari yang nampak wajar
melakukannya.
Menari di
kala hujan. Ketika shower di rumahmu rusak bersamaan dengan hati yang patah.
Hidup kadang
perlu sedrama itu.
Gema
Oh
Aliya. Aku meindukannnya sudah enam hari ia tak datang ke Kedai ini. Apa yang
terjadi dengannya? Padahal biasanya 2 hari sekali ia pasti menyempatkan diri
untuk datang kesini. Duduk di sofa besar untuk kapasitas orang dengan menghadap
ke tembok. Apakah karyawan lain merasa akan keadiran Aliya dan tingkah lakunya
yang aneh?
“Mas,
fresh milk 1”
Jantungku
terasa berhenti. Perempuan yang sedang ada di pikiran tiba-tiba muncul di
hadapan.
Aliya
Jika
duduk bersama bertiga adalah termasuk bilangan ganjil, duduk berdua adalah
bilangan prima, maka duduk sendiri termasuk bilangan apa?
Gema
Aku
yakin ini bukan hanya penasaran atau rasa suka biasa. Setelah 6 hari menghilang
Aliya kembali dengan rutinitasnya datang kesini pukul 6 pagi kadang pukul 6
sore. Hanya air mineral yang ia pesan hari ini. Ada rasa menggelitik ingin
mencoba menyapanya, membuka obrolan dengannya, atau bertukar nomor telepon. Jadi,
perasaan ini apa namanya?
Aliya
Katanya,
love has a shape, but no color. You're
probably wondering, “if it's transparent, how do you know what shape it is?”
beri tahu aku jika kamu tahu seperti apa bentuknya.
Gema
Tepat
pukul 6 pagi. Kedai 18 jam ini baru saja dibuka dan Aliya sudah menunggu di
balik pintu. Aku membukakan pintunya secara perlahan. Tanganku gemetaran. Butterflies in my tummy can’t stop to fliyin’.
“Selamat
pagi, selamat datang di Kedai Enam”.
“Pagi”
Aliya menyambut sapaanku. Oh God!
Aliya
duduk di tempat kesukaannya. Seakan sofa tersebut sudah di cap milik Aliya.
“Mau
minum apa pagi ini, mba Aliya?”
Aliya
nampak biasa saja ketika aku menyebut namanya, padahal aku berharap ia akan
menjawab, “ko mas tau namaku sih?” ternyata tidak.
“Kopi
apa saja yang penting tanpa gula”
Tangan-tanganku
akan menciptakan kopi terbaik untuknya, untukmu Aliya.
“Silakan
dinikmati” kataku sambil menyajikan dua cangkir kopi hitam dan aku coba
memberanikan diri dengan lancang duduk di sampingnya.
“Entah
kamu menyadarinya atau tidak. Aku berdiri di balik bar table setiap hari dan
menunggumu yang datang selama dua hari sekali, jika tidak pukul 6 sore kadang 6
pagi.”
“.........”
“Entah
apa yang kamu pikirkan ketika memilih duduk di sofa besar dengan posisi
menghadap ke tembok, padahal di kedai ini ada puluhan kursi dan sofa yang
menghadap ke jendela dan taman. Aku ingin tahu”
“.....”
“Aliya,
mengapa suka sekali memesan minuman di kedai ini, terkadang kamu hanya memesan
air mineral. Apa ada yang salah dengan menu makanan di kedai ini, Aliya?”
“......”
“Baiklah,
Aliya. Aku hanya ingin mengutarakan isi pikiranku selama 6 bulan kamu datang ke
tempat ini. Selamat menikmati minumanmu hari ini”
Aliya
tersenyum.
Aliya
Jika
segelas kopi adalah kesukaanmu, apa tidak lebih baik aku saja yang menjadi
segelas kopimu di pagi hari? Siang hari? Sore hari? Malam hari? Sepanjang hari.
Gema
Apa
artinya aku yang hanya menjadi makhluk virtual bagimu. Ada atau tiadanya aku,
hidupmu akan baik-baik saja. Tenyata, dunia pun akan baik-baik saja. Aku tak
berani membangunkanmu yang terlelap di sofa kesukaanmu. Selamat tidur Aliya.
Aliya
Karena
kita akan selalu menjadi orang asing. Cobalah duduk dan ceritakanlah siapa kamu
dan aku akan mendengarkanmu hingga aku tertidur.
19 Maret 2015
21:55